Senin, 01 Juni 2009

Perempuan yang Masih Berjualan Rokok di Usia Senja

DANANG PURNATYA KUSUMA
153070144 / C

Perempuan yang Masih Berjualan Rokok di Usia Senja

Meski sudah menginjak usia 70 tahun, Kisyati prempuan asal Sleman ini masih gigih berjuang menyambung hidupnya dengan berjualan rokok.
Hampir 8 tahun sudah Kisyati menjadi pedagang asongan rokok di kawasan Malioboro. Semua itu terpaksa dilakukan Kisyati demi mencari sesuap nasi , karna suaminya telah meninggal dunia, sehingga dia harus mencari uang sendiri meski usianya telah senja. Dengan bekerja dari pagi hingga petang hari, Kisyati memperoleh penghasilan sekitar lima puluh ribu hingga enam puluh ribu setiap harinya.
Dengan penghasilan tersebut Kisyati masih dapat bertahan , meskipun terkadang dia tidak mampu untuk berobat ketika sedang sakit. Semua yang dirasakan Kisyati tentu harus dia tanggung sendiri karena kini dia hidup sebatang kara, dengan rumah sederhana yang dia tempati di daerah Gemblakan atas. Kedelapan anaknya telah berkeluarga dan tinggal di luar kota , sehingga dia harus mengumpulkan uang untuk transport apabila ingin bertemu dengan anak dan cucunya.
Meskipun anak-anaknya sudah bekerja dan mempunyai penghasilan, namun Kisyati tidak mau berpangku tangan dengan meminta uang dari anak-anaknya. Seperti yang dia katakan; “ Saya tidak mau hanya diam saja dirumah dan menunggu kiriman uang dari anak saya, selama saya masih kuat untuk berjualan , maka saya akan terus berjualan”. Kisyati yang juga ikut dalam Organisasi Asongan Rokok, masih tetap bertahan meskipun harus bersaing dengan sekitar 300 pedagang asongan rokok di Malioboro. Namun Kisyati punya cara tersendiri agar dia mampu bersaing dengan pedagang asongan rokok lainnya , yaitu dengan menjual rokok lebih murah dari pedagang lain. Selain itu Kisyati juga mempunyai kelebihan tersendiri dibanding pedagang asongan rokok yang lain, karna sosoknya yang ramah , baik, dan mudah bergaul, seperti yang dituturkan pedagang kaki lima disekitar Kisyati berjualan.
Namun di usianya yang telah senja Kisyati masih mempunyai keinginan untuk membuka usaha warung makan, apabila dia telah mempunyai cukup uang. Semua dia perjuangkan agar dia tidak dipandang rendah oleh orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar