Senin, 01 Juni 2009

DANANG PURNATYA KUSUMA
153070144

TAJUK RENCANA

DEMOKRAT BERCERAI DENGAN GOLKAR
Hubungan antara Demokrat dengan Golkar tidak lagi harmonis, dan kini Golkar memilih untuk berpisah dengan Demokrat.

Dari hasil sementara Pemilu kemarin dapat dipastikan bila partai Demokrat paling unggul dengan lebih dari 20% suara. Hal ini tentu semakin memuluskan jalan SBY untuk tetap kembali melaju sebagai calon Presiden. Golkar yang meraqsa kalah pamor pun buru-buru merayu Demokrat untuk mau kembali diajak berkoalisi, tentu saja dengan usulan JK kembali mendampingi SBY sebagai Wakil Presiden.
Namun agaknya hubungan antara SBY dan JK tidak lagi seharmonis dulu. Sikap ini terlihat dari banyaknya persyaratan yang diajukan Demokrat kepada Golkar bila ingin berkoalisi, yang tentu saja membuat Golkar geram dan kebingungan.
Demokrat yang telah memantapkan SBY sebagai capres yang akan maju pada pilpres 2009 meminta kepada Golkar untuk mengajukan cawapres lebih dari satu, sehingga SBY tidak diharuskan untuk berduet dengan JK lagi. Hal ini ditolak oleh Golkar yang akhirnya memilih untuk berpisah dengan Demokrat. Dan sampai sekarang Golkar masih kebingungan menentukan arah dan sikap partai, serta dengan siapa Golkar akan berkoalisi.Lain halnya dengan Demokrat yang mengambil sikap santai dan menunggu partai-partai lain yang ingin bergabung dalam kubu Demokrat. Dan mungkin Golkar akan mencoba berkoalisi dengan PDIP, HANURA, ataupun GERINDRA, meskipun koalisi tersebut tidak akan sekuat koalisi yang dibangun oleh Partai Demokrat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar