Selasa, 28 April 2009

Mengemis Bukanlah Pilihan

Menjalani hari-hari menjadi seorang pengemis memang bukanlah pilihan. Eni misalnya, dia menjadi pengemis karena tekanan dari seorang laki-laki yang tak bertanggung jawab.

Eni 37th berasal dari Jakarta, terpaksa harus menjalani hidup sehari-harinya menjadi seorang pengemis beserta anaknya yang seharusnya masih menempuh bangku pendidikan. Pasalnya, Eni mendapat paksaan dari seorang laki-laki yang sangat tak bertanggung jawab. Sebelum Eni tinggal di Yogyakarta, ia bertempat tinggal di Jakarta beserta suami dan dua orang anaknya. Namun suami Eni meninggal dunia karena sakit keras. Beberapa tahun setelah suami meniggalkannya, dia bekerja di sebuah Pabrik Pengolahan Udang. Lama Eni menjalani hari-hari hidupnya hanya dengan kedua anaknya, akhirnya dia bertemu dengan seorang laki-laki yang berasal dari Madura dan ia berjanji akan menikahi dan menghidupi Eni beserta kedua anaknya. Lambat laun waktu terus berputar, akhirnya Eni dan anak-anaknya diajak oleh laki-laki itu untuk tinggal di Yogyakarta. Eni ikut dan percaya oleh laki-laki itu dan ikut tinggal di Yogyakarta. Tetapi anak Eni yang pertama tidak ikut tinggal di Yogyakarta karena kakak ipar Eni mempunyai keinginan untuk mengasuhnya dan menyekolahkanya. Namun apa yang terjadi sesampainya di Yogyakarta, Eni tidak jadi dinikahi dan anaknya yang kedua terlantar sehingga menjadi anak jalanan yang kerjaan setiap harinya ngamen, mabuk-mabukan, susah diatur serta menghisap "Lem" (Ngelem) dengan teman-temannya anak jalanan. Penderitaan Eni tidak hanya sampai disitu saja, Eni mempunyai seorang anak dari laki-laki itu tanpa ada pernikahan dan Eni dengan anak ketiganya yang berusia 7th malah disuruh dengan paksa oleh laki-laki itu untuk mengemis disepanjang jalan Malioboro. Eni berangkat mengemis untuk setiap harinya diantar oleh laki-laki itu dengan menggunakan sebuah becak, dan dijemput pukul 5 sore. Setelah mengantar Eni laki-laki itu lalu menarik becak. Hasil dari menarik becak itu tidak digunakan untuk menghidupi Eni beserta anak-anaknya, tetapi habis untuk mabuk-mabukan dan berjudi. Apabila sehari saja Eni tidak berangkat untuk mengemis, Eni mendapat perlakuan kasar dari laki-laki itu. Hal itu tidak hanya terjadi satu atau dua kali, tetapi berulang kali terjadi. Sampai akhirnya Eni tidak kuat menahan perlakuan kasar laki-laki itu, Eni melaporaknnya ke pihak yang berwajib dengan barang bukti seutas rantai yang digunakan untuk memukul Eni. Laki-laki itu ditahan beberapa bulan dan akhirnya dilepas kembali karena masa tahananya sudah habis. Sampai sekarang ini Eni tidak bisa berbuat apa-apa selain meratapi nasibnya. Ingin sekali Eni melaporakan laki-laki itu karena tidak mau bertanggung jawab untuk keluarga tetapi Eni takut karena diantara mereka tidak ada ikatan Suami Istri dan berharap "Semua itu cepat berakhir dan berdo'a agar laki-laki itu cepat "mati" agar Eni dapat keluar dari lingkaran setan itu", ujarnya.

Nama : Eni

Usia : 37 tahun

Profesi : Pengemis Jalanan

Anak : Pertama 13 tahun
Kedua 12 tahun
Ketiga 7 tahun


oleh,

Hermansyah Mulyawan (153070272)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar